Haloo semua, nama saya
Elicohen Dima Sagala NIM 15515012. Sekarang saya sedang kuliah di prodi
S1 Teknik Kelautan Institut Teknologi Bandung. Postingan ini merupakan
bagian dari mata kuliah KL 2105 "Bahan Bangunan Laut" dengan dosen
Alamsyah Kurniawan, Ph.d
Praktikum No.6
Pemeriksaan Kadar Air Agregat
Tujuan Percobaan
Pemeriksaan ini
dilakukan untuk menentukan besarnya kadar air yang terkandung dalam agregat
dengan cara pengeringan. Kadar air agregat yaitu perbandingan antara berat
agregat dalam kondisi kering terhadap berat semula yang dinyatakan dalam
persen. Nilai kadar air ini digunakan untuk koreksi takaran air untuk adukan
beton yang disesuaikan dengan kondisi agregat di lapangan.
Alat dan Bahan
Alat
a) Timbangan
dengan ketelitian 0,1% dari berat contoh.
b) Oven
yang suhunya dapat diatur sampai (110±5)˚C
c) Talam
logam tahan karat berkapasitas cukup besar bagi tempat pengeringan benda uji.
Bahan
Berat minimum contoh agregat dengan diameter
maksimum 5 mm adalah 0,5 kg.
Proses Percobaan
1.
Talam ditimbang dan dicatat beratnya (W1)
2.
Benda uji dimasukkan ke dalam talam,
kemudian berat talam + benda uji ditimbang dan dicatat beratnya (W2)
3.
Berat benda uji dihitung dengan
persamaan W3 = W2 - W1
4.
Contoh benda uji dikeringkan bersama
talam dalam oven pada suhu (110±5)˚C hingga beratnya tetap
5.
Setelah kering contoh ditimbang dan
dicatat berat benda uji beserta talam (W4)
6. Berat
benda uji kering dihitung dengan persamaan W5 = W4 – W1
Gambar:
uji SSD agregat halus
Gambar
: pengondisian SSD agregat kasar
Gambar
: agregat halus dan agregat kasar yang diuji kadar airnya
Tabel
1 Pemeriksaan Kadar Air Agregat Halus
Observasi I
|
|
A. Berat wadah
|
160 gram
|
B. Berat wadah + benda uji
|
1643 gram
|
C. Berat benda uji (B-A)
|
1475 gram
|
D. Berat benda uji
|
1315 gram
|
Kadar air
|
12,167 %
|
Observasi II
|
|
A. Berat wadah
|
148 gram
|
B. Berat wadah + benda uji
|
1280 gram
|
C. Berat benda uji (B-A)
|
1132 gram
|
D. Berat benda uji
|
1020 gram
|
Kadar air
|
10,98 %
|
Kadar air rata-rata
|
11,5735%
|
Tabel
2 Pemeriksaan Kadar Air Agregat Kasar
Observasi I
|
|
A. Berat wadah
|
149 gram
|
B. Berat wadah + benda uji
|
2267 gram
|
C. Berat benda uji (B-A)
|
2118 gram
|
D. Berat benda uji
|
1972 gram
|
Kadar air
|
7,40%
|
Observasi II
|
|
A. Berat wadah
|
161 gram
|
B. Berat wadah + benda uji
|
1242 gram
|
C. Berat benda uji (B-A)
|
1081 gram
|
D. Berat benda uji
|
1019 gram
|
Kadar air
|
6,08%
|
Kadar air rata-rata
|
6,74%
|
Analisis Data
Dari percobaan yang
telah dilakukan, didapat bahwa kadar air agregat halus yaitu sebesar 11,5735%
sedangkan kadar air agregat kasar yaitu sebesar 6,74%. Dari data tersebut
didapatkan bahwa kadar air agregat halus lebih tinggi daripada kadar air
agregat kasar. Hal ini dapat disebabkan karena kadar air awal agregat. Kedua
agregat (baik agregat halus maupun kasar) yang dipakai dalam pengujian ini
berada dalam kondisi SSD (saturated surface dry). Kemungkinan agregat kasar
yang permukaannya dikeringkan secara manual lebih kering daripada agregat halus
yang perkiraan kondisi SSD-nya menggunakan metode kerucut. Karena hal tersebut,
kadar air awal agregat halus sudah lebih besar daripada kadar air awal agregat
kasar.
No comments:
Post a Comment