Haloo semua, nama saya
Elicohen Dima Sagala NIM 15515012. Sekarang saya sedang kuliah di prodi
S1 Teknik Kelautan Institut Teknologi Bandung. Postingan ini merupakan
bagian dari mata kuliah KL 2105 "Bahan Bangunan Laut" dengan dosen
Alamsyah Kurniawan, Ph.d
Praktikum No.2
Pemeriksaan Berat Volume Agregat
1. Pemeriksaan Berat Volume Agregat
Tujuan Percobaan
Praktikum
ini bertujuan untuk menghitung berat volume agregat halus, kasar, atau campuran
yang digunakan untuk menentukan proporsi (Perbandingan) agregat yang akan
digunakan dalam campuran yaitu perbandingan antara berat material kering dengan
volumenya.
Alat dan Bahan
Alat
- Timbangan dengan ketelitian 0,1% berat contoh
- Talam kapasitas cukup besar untuk mengeringkan contoh agregat
- Tongkat pemadat diameter 15 mm, panjang 60 cm yang ujungnya bulat, terbuat dari baja tahan karat
- Mistar perata
- Sekop
- Wadah baja yang cukup kaku berbentuk silinder dengan alat pemegang berkapasitas berikut :
Tabel Spesifikasi Wadah Baja yang Digunakan
dalam Praktikum
Kapasitas
|
Diameter
|
Tinggi
|
Tebal
Wadah
|
Ukuran
Butir Maksimum Agregat
(mm)
|
|
Dasar
|
Sisi
|
||||
2,832
|
152,4±2,5
|
154,9±2,5
|
5,08
|
2,54
|
12,70
|
9,345
|
203,2±2,5
|
292,1±2,5
|
5,08
|
2,54
|
25,40
|
14,158
|
254,0±2,5
|
279,4±2,5
|
5,08
|
3,00
|
38,10
|
28,316
|
355,6±2,5
|
284,4±2,5
|
5,08
|
3,00
|
101,60
|
Bahan
Bahan
yang digunakan adalah agregat kasar dan agregat halus dalam kondisi kering.
Prosedur Pemeriksaan
- Agregat dimasukkan ke dalam talam sekurang - kurangnya sebanyak kapasitas wadah yang sesuai dengan tabel diatas.
- Kemudian agregat dikeringkan di dalam oven pada suhu (110 ± 5) derajat Celcius sampai berat agregat di dalam talam tidak berubah lagi atau dianggap sebagai kadar air yang terkandung dalam agregat sudah menguap.
a.
Berat Isi Lepas
- Timbang dan catatlah berat wadah (W1).
- Masukkan benda uji dengan hati-hati agar tidak terjadi pemisahan dengan menggunakan sendok atau sekop sampai penuh.
- Ratakan permukaan benda uji dengan menggunakan mistar perata.
- Timbang dan catatlah berat wadah beserta benda uji (W2).
- Hitunglah berat benda uji (W3 = W2 – W1).
b.
Berat isi agregat ukuran butir maksimum 38,1 mm (1,5”) dengan cara
penusukan
- Timbang dan catat berat wadah (W1).
- Isilah wadah dengan benda uji dalam tiga lapis yang sama tebal. Setiap lapis dipadatkan dengan tongkat pemadat yang ditusukkan sebanyak 25 kali secara merata.
- Ratakan permukaan dengan menggunakan mistar perata.
- Timbang dan catatlah berat benda wadah beserta benda uji (W2)
- Hitunglah berat benda uji (W3 = W2 - W1).
Hasil Percobaan
Berat
isi agregat = (kg/m3) ; V = isi wadah (m3)
Tabel Hasil Pemeriksaan Berat Volume Agregat
Halus
Observasi
1 (Kelompok A)
|
||
|
Padat
|
Gembur
|
A.Volume
wadah
|
2,781 liter
|
2,781 liter
|
B.Berat
wadah
|
2,676 kg
|
2,676 kg
|
C.Berat
wadah + benda uji
|
7,052 kg
|
6,679 kg
|
D.Berat
benda uji (C - B)
|
4,349 kg
|
4,003 kg
|
Berat
Volume
|
1,5638 kg/l
|
1,4394 kg/l
|
Observasi
2 (Kelompok B)
|
||
|
Padat
|
Gembur
|
A.Volume
wadah
|
2,781 liter
|
2,781 liter
|
B.Berat
wadah
|
2,676 kg
|
2,676 kg
|
C.Berat
wadah + benda uji
|
7,068 kg
|
6,724 kg
|
D.Berat
benda uji (C – B)
|
4,392 kg
|
4,048 kg
|
Berat
Volume
|
1,52 kg/l
|
1,46 kg/l
|
Observasi
3 (Kelompok C)
|
||
|
Padat
|
Gembur
|
A.Volume
wadah
|
2,781 liter
|
2,781 liter
|
B.Berat
wadah
|
2,676 kg
|
2,676 kg
|
C.Berat
wadah + benda uji
|
7,029 kg
|
6,803 kg
|
D.Berat
benda uji (C – B)
|
4,252 kg
|
4,127 kg
|
Berat Volume
|
1,5652 kg/l
|
1,4839 kg/l
|
Berat
Volume Rata - Rata
|
1,569 kg/l
|
1,4611 kg/l
|
Tabel Hasil Pemeriksaan Berat Volume Agregat
Kasar
Observasi 1 (Kelompok A)
|
||
|
Padat
|
Gembur
|
A.Volume wadah
|
2,781
liter
|
2,781
liter
|
B.Berat wadah
|
2,676
kg
|
2,676
kg
|
C.Berat wadah + benda uji
|
6,690
kg
|
6,269
kg
|
D.Berat benda uji (C - B)
|
4,014
kg
|
3,593
kg
|
Berat Volume
|
1,443
kg/l
|
1,292
kg/l
|
Observasi 2 (Kelompok B)
|
||
|
Padat
|
Gembur
|
A.Volume wadah
|
2,781
liter
|
2,781
liter
|
B.Berat wadah
|
2,676
kg
|
2,676
kg
|
C.Berat wadah + benda uji
|
6,759
kg
|
6,262
kg
|
D.Berat benda uji (C – B)
|
4,083
kg
|
3,586
kg
|
Berat Volume
|
1,47
kg/l
|
1,289
kg/l
|
Observasi 3 (Kelompok C)
|
||
|
Padat
|
Gembur
|
A.Volume wadah
|
2,781
liter
|
2,781
liter
|
B.Berat wadah
|
2,676
kg
|
2,676
kg
|
C.Berat wadah + benda uji
|
6,587
kg
|
6,274
kg
|
D.Berat benda uji (C – B)
|
3,911
kg
|
3,598
kg
|
Berat Volume
|
1,406
kg/l
|
1,294
kg/l
|
Berat Volume Rata - Rata
|
1,4396
kg/l
|
1,289
kg/l
|
Analisis
Pada percobaan tersebut,
didapatkan berat volume agregat kasar pada kondisi gembur adalah 1,298 kg/l. Sedangkan,
berat volume agregat kasar pada kondisi padat adalah 1,4396 kg/l. selain
itu, didapatkan berat volume agregat halus pada kondisi gembur
adalah 1,4611 kg/l. Sedangkan, berat volume agregat halus pada kondisi
padat adalah 1,569 kg/l.
Dari data percobaan
diatas didapatkan bahwa berat volume padat baik pada agregat kasar maupun
agregat halus lebih berat daripada berat volume gembur. Hal ini terjadi karena
perlakuan yang berbeda pada kedua percobaan tersebut yaitu dipadatkan dan tidak
dipadatkan. Pada saat agregat dipadatkan maka rongga udara di sela-sela terisi
sehingga rongga udara pada kondisi padat lebih sedikit daripada saat kondisi
gembur.
No comments:
Post a Comment