Monday 31 October 2016

Haloo semua, nama saya Elicohen Dima Sagala NIM 15515012. Sekarang saya sedang kuliah di prodi S1 Teknik Kelautan Institut Teknologi Bandung. Postingan ini merupakan laporan praktikum  kuliah KL 2105 "Bahan Bangunan Laut" dengan dosen Alamsyah Kurniawan, Ph.d



Praktikum no. 9 : Perawatan (Curing Beton Silinder)

Tujuan : Membantu berlangsungnya reaksi kimia yang terjadi antara senyawa pembentuk beton

Alat dan Bahan:
a. Alat :
    1. Ruangan lembab dengan kelembaban relatif tidak kurang dari 95 %
    2. Bak Curing (Bak berisi air kapur jenuh)
b. Bahan : Beton silinder

Prosedur praktikum
Setelah beton silinder dikeluarkan dari bekisting (Praktikum 3 Bahan bangunan laut), dilakukanlah curing dengan cara letakkkan beton ke bak curing


Gambar beton di dalam bak curing


Praktikum 3 Bahan Bangunan Laut

Haloo semua, nama saya Elicohen Dima Sagala NIM 15515012. Sekarang saya sedang kuliah di prodi S1 Teknik Kelautan Institut Teknologi Bandung. Postingan ini merupakan laporan praktikum  kuliah KL 2105 "Bahan Bangunan Laut" dengan dosen Alamsyah Kurniawan, Ph.d


Praktikum kali ini adalah membuat beton dengan spesifikasi yang telah dicari pada praktikum sebelumnya (Praktikum no.8 : Rancangan campuran beton)

 


 

Alat dan bahan :


a. Alat

- Mesin molen

- Bekisting

- Vibrator

- Slump


b. Bahan : air, semen, agregat halus, agregat kasar



Tabel 1.1. Komposisi penyusun campuran beton
Komposisi  Campuran Beton (K-250)
1
Semen
17,404 Kg
2
Air
8,456 Kg
3
Agregat Kasar Kondisi Lapangan
30,958 Kg
4
Agregat halus Kondisi Lapangan
51,92 Kg


Prosedur praktikum


1.       Siapkan bekisting dan oleskan oli ke dalam bekisting


 


 Gambar 1.1. Bekisting


2.       Siapkan dan timbang bahan  yang diperlukan: Semen, air, agregat halus dan agregat kasar


   

 


 
 


 
















Gambar 1.2. Menyiapkan dan menimbang Agregat kasar dan halus


 

3.       Masukkan bahan-bahan ke dalam mesin molen  dengan urutan agregat kasar, agregat halus, semen, dan air.


 

Gambar 1.3 Mesin molen

 

4.       Nyalakan mesin molen dan biarkan semua bahan-bahan tercampur menjadi adonan beton

 

5.       Aduk campuran (Dalam praktikum kali ini, ditambahkan 2 kg air )

 

8.       Lakukan uji slump 


 

 

Gambar 1.4. Cetakan dalam Slump test (Uji slump)

Gambar 1.5. Masukkan campuran ke dalam cetakan

Gambar 1.6. Lepaskan cetakan beton

Gambar 1.7. Ukur nilai Slump 

 

9.       Setelahnya masukkan campuran material beton ke dalam bekisting yang telah disiapkan


 

Gambar 1.8. Masukkan campuran beton ke bekisting

 

10.   Padatkan dengan vibrator


 

 

Gambar 1.9. Padatkan campuran dengan vibrator


Gambar 1.10 Beton di dalam bekisting


11.   Setelah satu hari, lepaskan beton dari bekisting




1





Sunday 30 October 2016

Praktikum 2 Bahan Bangunan Laut

Haloo semua, nama saya Elicohen Dima Sagala NIM 15515012. Sekarang saya sedang kuliah di prodi S1 Teknik Kelautan Institut Teknologi Bandung. Postingan ini merupakan laporan praktikum  kuliah KL 2105 "Bahan Bangunan Laut" dengan dosen Alamsyah Kurniawan, Ph.d


Praktikum No. 8 :Rancangan Campuran Beton (Berdasarkan ACI Committee 211)

Tujuan praktikum :
Mencari nilai spesifikasi beton yang mencakup :

              a)      Nilai perbandingan air semen
              b)       Pemilihan angka slump
              c)       Pemilihan ukuran maksimum agregat kasar
              d)      Estimasi kebutuhan air perancangan dan kandungan udara
              e)       Pemilihan nilai perbandingan air semen
              f)       Perhitungan kandungan semen
              g)       Estimasi kandungan agregat kasar
              h)       Estimasi kandungan agregat halus
              i)        Koreksi kandunga air pada agregat
              j)        Trial mix

Berikut adalah data-data yang diperoleh:

Tabel Spesifikasi Wadah Baja yang Digunakan dalam Praktikum
Kapasitas
Diameter
Tinggi
Tebal Wadah
Ukuran Butir Maksimum Agregat
(mm)
Dasar
Sisi
2,832
152,4±2,5
154,9±2,5
5,08
2,54
12,70
9,345
203,2±2,5
292,1±2,5
5,08
2,54
25,40
14,158
254,0±2,5
279,4±2,5
5,08
3,00
38,10
28,316
355,6±2,5
284,4±2,5
5,08
3,00
101,60

Tabel Hasil Pemeriksaan Berat Volume Agregat Halus
Observasi 1 (Kelompok A)
Padat
Gembur
A.Volume wadah
2,781 liter
2,781 liter
B.Berat wadah
2,676 kg
2,676 kg
C.Berat wadah + benda uji
7,052 kg
6,679 kg
D.Berat benda uji (C - B)
4,349 kg
4,003 kg
Berat Volume
1,5638 kg/l
1,4394 kg/l
Observasi 2 (Kelompok B)
Padat
Gembur
A.Volume wadah
2,781 liter
2,781 liter
B.Berat wadah
2,676 kg
2,676 kg
C.Berat wadah + benda uji
7,068 kg
6,724 kg
D.Berat benda uji (C – B)
4,392 kg
4,048 kg
Berat Volume
1,52 kg/l
1,46 kg/l
Observasi 3 (Kelompok C)
Padat
Gembur
A.Volume wadah
2,781 liter
2,781 liter
B.Berat wadah
2,676 kg
2,676 kg
C.Berat wadah + benda uji
7,029 kg
6,803 kg
D.Berat benda uji (C – B)
4,252 kg
4,127 kg
Berat Volume
1,5652 kg/l
1,4839 kg/l
Berat Volume Rata - Rata
1,569 kg/l
1,4611 kg/l

























Tabel Hasil Pemeriksaan Berat Volume Agregat Kasar
Observasi 1 (Kelompok A)
Padat
Gembur
A.Volume wadah
2,781 liter
2,781 liter
B.Berat wadah
2,676 kg
2,676 kg
C.Berat wadah + benda uji
6,690 kg
6,269 kg
D.Berat benda uji (C - B)
4,014 kg
3,593 kg
Berat Volume
1,443 kg/l
1,292 kg/l
Observasi 2 (Kelompok B)
Padat
Gembur
A.Volume wadah
2,781 liter
2,781 liter
B.Berat wadah
2,676 kg
2,676 kg
C.Berat wadah + benda uji
6,759 kg
6,262 kg
D.Berat benda uji (C – B)
4,083 kg
3,586 kg
Berat Volume
1,47 kg/l
1,289 kg/l
Observasi 3 (Kelompok C)
Padat
Gembur
A.Volume wadah
2,781 liter
2,781 liter
B.Berat wadah
2,676 kg
2,676 kg
C.Berat wadah + benda uji
6,587 kg
6,274 kg
D.Berat benda uji (C – B)
3,911 kg
3,598 kg
Berat Volume
1,406 kg/l
1,294 kg/l
Berat Volume Rata - Rata
1,4396 kg/l
1,289 kg/l

Tabel Spesifikasi Saringan Agregat Halus
Nomor Saringan
Ukuran Lubang
Keterangan
Mm
Inci
-
9,5
3/8
Perangkat saringan untuk agregat halus
Berat minimum contoh:
500 gr
No. 4
4,75
-
No. 6
2,36
-
No. 16
1,18
-
No. 30
0,60
-
No. 50
0,003
-
No. 100
0,150
-
No. 200
0,075
-

Tabel Analisis Saringan Agregat Halus
ASTM C 136-84a
Ukuran Saringan (mm)
Berat Tertahan (gram)
Persentase Tertahan
(%)
Persentase Tertahan Kumulatif
(%)
Persentase Lolos Kumulatif
(%)
SPEC ASTM C33-90
9.5
0
0
0
100
100
4.75
0
0
0
100
95-100
2.36
54
10.8
10.8
89.2
80-100
1.18
159
31.5
42.6
57.4
50-85
0.6
167
33.4
76
24
25-60
0.3
74
14.8
90.8
9.2
10-30
0.15
38
7.6
98.4
1.6
2-10
0.075
7
1.4
99.8
0.2
PAN
1
0.2
100
0
Modulus Kehalusan: 4.184

Tabel Analisis Saringan Agregat Kasar
ASTM C 136-84a

Ukuran Saringan (mm)
Berat Tertahan (gr)
Persentase Tertahan
(%)
Persentase Tertahan Kumulatif
(%)
Persentase Lolos Kumulatif
(%)
SPEC ASTM C33-90
25
0
0
0
100
100
19
229
11.45
11.45
88.5
90-100
9.5
1552
77.6
89.05
10.95
20-55
4.75
180
9
98.05
1.95
0-10
2.38
35
1.75
99.8
0.2
0-5
0.6
0.3
0.15
99.95
0.05
PAN
1
0.05
100
0
Modulus kehalusan : 2.98


Tabel 1 Pemeriksaan Kadar Air Agregat Halus
Observasi I
A. Berat wadah
160 gram
B. Berat wadah + benda uji
1643 gram
C. Berat benda uji (B-A)
1475 gram
D. Berat benda uji
1315 gram
Kadar air
12,167 %
Observasi II
A. Berat wadah
148 gram
B. Berat wadah + benda uji
1280 gram
C. Berat benda uji (B-A)
1132 gram
D. Berat benda uji
1020 gram
Kadar air
10,98 %
Kadar air rata-rata
11,5735%


Tabel 2 Pemeriksaan Kadar Air Agregat Kasar
Observasi I
A. Berat wadah
149 gram
B. Berat wadah + benda uji
2267 gram
C. Berat benda uji (B-A)
2118 gram
D. Berat benda uji
1972 gram
Kadar air
7,40%
Observasi II
A. Berat wadah
161 gram
B. Berat wadah + benda uji
1242 gram
C. Berat benda uji (B-A)
1081 gram
D. Berat benda uji
1019 gram
Kadar air
6,08%
Kadar air rata-rata
6,74%